LIMA PULUH KOTA,-- Peringatan Peristiwa Koto Tuo Lautan Api merupakan salah satu event penting yang wajib digelar Badan Kesbangpol setiap tahunnya, karena merupakan rangkaian peristiwa peringatan bela negara yang penting untuk diperingati untuk menumbuhkan patriotisme dan cinta tanah air di kalangan masyarakat khususnya pemuda.
Peristiwa Koto Tuo Lautan Api ini bermula dari dibentuknya Pasukan Mobil Teras (PMT) di Kanagarian Lubuak Batingkok. Komandan Pleton yang bernama Darisun menyergap iring-iringan tentara Belanda ingin menyisir daerah Tanjung Pati dan Batu Balang. Penyergapan dilakukan di jembatan Padang Gantiang.
Seorang perwira dan beberapa orang tentara Belanda diyakini terkena tembakan pejuang pada waktu itu hingga ada yang meninggal meskipun tidak diketahui jumlah pastinya.
Satu hari setelah kejadian itu, di beberapa kantor Belanda di Payakumbuh dinaikkan bendera merah putih biru setengah tiang. Peristiwa itu memicu kemarahan Belanda. Mereka mengeluarkan ultimatum agar pejuang menyerah, kalau tidak daerah Tanjung Pati, Pulutan, Koto Tuo dan Batu Balang akan dibumi hanguskan.
Karena tidak mendapatkan respon, Belanda benar-benar melaksanakan ancamannya. Jum'at subuh tanggal 10 Juni 1949 Belanda menyisir ke arah Koto Tuo dan membakar seluruh bangunan yang mereka temui.
Beruntung, sejak ultimatum dikeluarkan Belanda, masyarakat sudah banyak yang mengungsi sehingga korban jiwa tidak terlalu banyak. Tercatat delapan orang warga Koto Tuo, Tanjung Pati dan Palutan yang belum sempat mengungsi gugur dalam peristiwa itu. Sementara jumlah rumah yang dibakar tercatat 110 rumah.
70 Tahun sudah kejadian yang memilukan ini, maka sudah selayaknya kita penerus bangsa memperingati peristiwa ini dengan harapan dapat menghargai nilai-nilai patriotisme, rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan sebagai kekuatan untuk Indonesia ke depan.
Dengan kegiatan gerak jalan santai bersama yang diikuti pelajar dan masyarakat se-Kecamatan Harau ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan di kalangan masyarakat. Gerak Jalan Santai ini dibuka oleh Bapak Bupati Lima Puluh Kota Ir.Irfendi Arbi, MP beserta ibu Monalisa.
"Perjuangan belumlah selesai, semangat perjuangan dalam mempersatukan bangsa ini harus tetap dipelihara dan dipertahankan dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang tangguh untuk kemakmuran bangsa berdasarkan keadilan dan Ketuhanan Yang Maha Esa," ungkap Bupati Lima Puluh Kota.
Acara Gerak Jalan Santai ini diikuti lebih dari 300 orang, berlangsung meriah dan diikuti acara hiburan serta pembagian doorprice bagi peserta yang beruntung.
Feedback